Tuesday, July 26, 2016

Ngopi Keluarga di Kedai Nam Min

Genap enam bulan keluarga kecil saya menghuni kontrakan tepi laut di Kota Balikpapan. Profesi suami sebagai abdi Negara di bawah komando Bu Menteri nyentrik yang hobi bakar kapal negeri tetangga pencuri ikan. Profesi suami sayalah yang membawa kami merantau ke beberapa provinsi antar pulau. Bitung, Gorontalo, Manado, dan kali ini Balikpapan yang kami singgahi.


Selagi meninggalkan keriuhan sosialita teman bermain di Jawa, merantau memberikan banyak pengalaman berharga bagi saya. Mengamati, menghargai, dan terkadang mengikuti budaya masyarakat yang kami singgahi demi mengamalkan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Yang pasti kami selalu berusaha menikmati kultur budaya masyarakat tempat kami tinggal. Tahun lalu di Manado, kami merasakan riuhnya merconan saat mendekati hari Natal. Tahun ini di Balikpapan, kami menikmati riuhnya merconan di bulan puasa, mendekati Lebaran. Alhamdulillah.

Tuesday, June 28, 2016

Take Mie Away, Ketika Kreasi Berpadu Cita Rasa

Bulan Ramadan bulan yang dinanti tidak hanya umat muslim di Indonesia. Karena sesungguhnya yang dinanti adalah suasana yang berbeda dari bulan lainnya. Suasana wisata kuliner sore hari yang membuat bulan Ramadan bulan penuh berkah. Di bulan yang penuh keriuhan TOA ini  kita dengan mudah melampiaskan nafsu wisata kuliner. Jika biasanya kita ngidam jajanan yang untuk membelinya agak jauh dari rumah. Nah, di bulan Ramadan jajanan aneka ragam itu akan berjejalan di pinggir jalan. Menggoda di sore hari untuk dinikmati sambil menunggu bedug maghrib.

Friday, May 6, 2016

Hindari Pelecehan Seksual, Berani Judes adalah Koentji

Tahun 2010 saya pernah bekerja sebagai pendamping wanita pekerja seks komersil di beberapa lokalisasi di Kabupaten Malang. Tugas saya gampang saja. Saya hanya datang menemui mbak-mbak, duduk di ruang tamu, ngobrol sambil makan gorengan dan kalau beruntung disuguhi kopi, kalau mau ya monggo ngebir. Ngobrolnya ringan saja, “laris a mbak? Rame a? Ora moleh a? anak sampean sehat a?” Logat Malang kalau bertanya diakhiri a dengan nada meliuk meninggi. Nada ini penting sebagai kunci kenyamanan ngobrol dengan mereka, sebagai simbol keakraban ala Arema/Aremanita.

Sunday, May 1, 2016

Menuntut Kesetaraan Tapi Minta Diistimewakan

Pernah pada masa lampau saya sedikit belajar kesetaraan gender dan gerakan feminisme. Gempita masa belia membayangkan indahnya kesetaraan-kesempatan yang sama dalam berkiprah laki-perempuan. Bersama kawan-kawan perempuan merasa berbangga bisa mengadakan acara seminar tanpa bantuan kawan lelaki. Bergerombol kawan perempuan nonton bareng di bioskop, film Memoar of A Geisha. Diskusi dengan kawan-kawan perempuan sambil ngopi di warung kopi emperan sampai larut malam. Pulang ngopi boncengan bertiga perempuan semua, masuk kosan jalan mindik-mindik takut ketahuan bu kos. Terkadang pas nginep di kontrakan kawan perempuan, kami nyoba ngisep rokok. Begitu sudah rasa merdeka! Wis ngeroso sangarrrr!!!
Labibsyauqi.blogspot.com


Tuesday, April 19, 2016

Dian Sastro dan Pasungan Kita


Dan akhirnya Dian Sastro buka suara terkait perjuangan Kartini Kendeng. Mamah muda banyak yang kecewa dengan tanggapan Dian yang yaa,, datar saja gitu. Dalam berita yang dimuat Kompas pada Sabtu, 16 April 2016 Dian justru mempertanyakan peran laki-laki. Kenapa yang bicara malah perempuan? Bukannya memberi semangat kepada Kartini Kendeng, Dian justru menyarankan para perempuan garis depan itu untuk lepas dari politik dan kembali ke urusan domestik.
 Tapi ini sebenarnya yang salah wartawannya deh, lha wong belio itu datang ke Jepara untuk seminar sekaligus promo film RA Kartini garapan Hanung Bramantyo. Seperti yang sudah-sudah, beberapa film Hanung kerap terlihat miskin materi. Alih-alih menyajikan cerita sarat makna, film garapan Hanung justru berkutat pada alur cerita. Sehingga, ujung-ujungnya ya soal perjuangan cinta.

Friday, April 15, 2016

Point Break, Cinta dan Perspektif Kejahatan

Pointbreakmovie.com

Sutradara : Ericson Core

Produser : Broderick Johnson, Andrew Kosove, John Baldecchi, Chris Taylor, Kurt Wimmer
Pemeran: Edgar Ramirez, Luke Bracey, Teresa Palmer, Ray Winstone, Clemens Schick, Matias Varela, Delroy Lindo.
Rilis : 25 Desember 2015

Kisahnya hampir mirip dengan beberapa trailer laris kenamaan. Sebut saja Brick Mansions dan Fast Furious. Seorang agen FBI yang menyamar untuk menyusup dalam sindikat kejahatan, yang pada akhirnya sang agen larut dan bersepakat dengan pemikiran sindikat tersebut. Konon, Point Break inilah yang mengisnpirasi film-film tersebut.


Luke Bracey agaknya mulai menemukan karakternya sejak berperan dalam film The November Man. Berperan sebagai agen FBI, tidak berlebihan jika saya berpendapat dialah reinkarnasi Paul Walker kekinian. Ganteng, karakter kuat, keren, yah pokoknya Paul Walker banget.


Baiklah, kita mulai ngulik film remake Point Break (1991) yang melibatkan banyak stunt man dari kalangan extreme sport ini.



Monday, April 11, 2016

Sonya Ekarina adalah Kita

www.Ketemulagi.com

Sonya Ekarina Sembiring Depari. Belia  cantik dalam masa labil. Sebetulnya, banyak dari kita kadang 'iseng' nyatut nama orang berpengaruh. ya, iseng-iseng berhadiah lah. Misalnya, mau masuk tempat wisata Padusan di Pacet Mojokerto, bilang saja keluarga pak Gokong polsek (bukan nama sebenarnya, jangan ditiru). Lalu bisa melenggang masuk tanpa bayar tiket Rp.7.000 per orang. Adik ipar saya di Kota Batu cerita kalau ada cegatan polisi bilang saja anak buahe pak embuh polsek (nama samaran, jangan ditiru). Karena memang adik ipar saya waktu jadi tim Paskibra Kota Batu dilatih pak embuh itu. Kerap dia lolos tanpa diperiksa SIM dan STNK nya, karena memang dia punya no hp pak embuh itu.

Nah, Sonya, dalam kekerabatan Karo kebetulan memang ponakan jauh Pak Arman Depari petinggi BNN. Tanpa pikir panjang dia sebut nama pak Irjen yang bermarga Sembiring tersebut. Ipda Perida yang bijaksana pun sebenarnya maklum dan wis biasa ngadepi anak seumuran Sonya ini, bahkan yang lebih parah pun biasa dia hadapi. Toh, setelah Sonya pergi bersama geng AADC nya, bu polwan tersenyum dan geleng-geleng. Melihat aksi judesnya Dek Sonya ini sebetulnya geregetan juga. Tapi, dengan pandangan dewasa tentu kita harus melihatnya sebagai kelucuan belaka. Seperti saat melihat balita tantrum.

Saturday, April 2, 2016

Unbroken, Bangkit Karena Pengampunan


Sutradara: Angelina Jolie
Produser : Mathew Baer, Angelina Jolie, Erwin Stoff, Clayton Townsend.
Pemeran Utama : Jack O'Connell (Louis Zamperini)
Berdasarkan : Unbroken karya Laura Hillenbrand
Rilis : 25 Desember 2014

Louis Zamperini pemuda dari keluarga imigran asal Italia yang tinggal di Amerika Serikat. Saat remaja ia dikenal nakal dan kerap meresahkan  orang tua. Diam-diam kakaknya justru melihat bakat berlari Louie dan berkeras melatihnya menjadi atlet lari cepat. Louis remaja berhasil menjadi atlet lari dan mewakili Amerika Serikat di ajang Olimpiade tahun 1936 di Berlin, Jerman.

Louie berangan suatu saat akan ke Tokyo, di ajang Olimpiade berikutnya. Louie tidak menyadari akan bahaya angannya tersebut. Jika kelak dengan cara apa dia tiba di Tokyo, dengan caraNya Tuhan akan berikan jalan.

Thursday, March 24, 2016

Meneguhkan Emak Kampung Nusantara


Emak kampung itu ya, meski selalu update berita terkini dan bergumul dengan sosmed demi browsing resep pizza dan tips parenting, masih saja ada yang memandang remeh. Kesannya emak kampung itu berkonotasi negatif tok. Pernah saya baca komentar di fesbuk yang mendiskreditkan emak kampung saat teman saya menshare status tokoh partai sabit padi. Tokoh partai tersebut sedang ngerasani acara mitoni istrinya Mas Gibran. "Duh lelaki kok mulutnya kayak ember bobrok, demennya ghibah, kalah emak-emak kampung" begitu komentar akun dengan foto prempuan.

Lha, saya sebagai anggota konsorsium emak-emak kampung jelas terhina dengan komentar njelehi tersebut. Masa’ emak kampung yang bersahaja ini harus dibandingkan dengan tokoh partai yang petingginya beristri lebih dari dua itu. Fokus isunya tentang kegemaran ghibah lagi. Padahal yang saya tahu, emak kampung itu adalah barisan makhluk mulia dengan surga di telapak kakinya.

Tuesday, March 22, 2016

Mengenang Tetralogi Buru di Era Supernova


Maret 2016 ini Mbak Dee telah menuntaskan kepingan cerita dalam enam novelnya. Supernova yang kaya tokoh dan berbagai tempat seperempat dunia. Jika legenda AADC akan dilanjut setelah 14 tahun Rangga menjanjikan satu purnama, tidak demikian dengan Supernova. Novel legendaris Mbak Dee ini mampu istiqomah lahir tiap periode selama 15 tahun. Cerita fiksi yang menyiratkan perjalanan spiritual Mbak Dee dalam menemukan ajaran kasih Bodhi.

Pengabdian Mbak Dee pada penulisan Supernova membuat saya terbayang akan pengabdian Pramoedya Ananta Toer dalam menulis karya-karyanya. Karya yang ditulis di dalam penjara. Meski jauh dari kenyamanan dan keamanan menulis, penjara tak membuatnya sejengkal pun berhenti menulis. Sama sekali tidak kepikiran bahwa karyanya akan disukai orang dan laris di pasaran. Tidak dirampas dan dibakar saja sudah lebih dari melegakan.

Tuesday, March 8, 2016

Pemulung Tupperware Garis Tipis

Warna menawan, desain canggih, dan model stylish. Itu bukan deskripsi motor matic lo, tapi tupperware. Perabot wajib jutaan umat perempuan di Dunia. Tercapai sudah visi dan misi produsen Tupperware, yaitu melengkapi kebutuhan perabot plastik semua kalangan perempuan.

Hampir semua keluarga pasti memiliki tuppy (sebutan manjanya) minimal tumbler dengan printing lucu itu. Jika era ibu saya, gengsi perabot dimenangkan oleh Sango, nah era saya sebagai ibu, gengsi perabot diraih si tuppy. Awalnya iseng daftar member karena naksir kit bag, lalu ikut beli cicilan bayar 10 kali. Sudah, lama-lama ketagihan, bagai candu setiap bulan sakaw memburu katalog tuppy. Katalog tuppy ini seperti bacaan wajib awal bulan, dari yang cuman bolak-balik halaman hingga yang beli aja karena tertarik gambar meski gak butuh amat.

The Judge, Penghakiman Sang Hakim

Sutradara : David Dobkin
Produser : Susan Downey, David Gambino, dan David Dobkin
Rilis : 2014
Pemeran Utama
Robert Downey Jr. : Henry "Hank" Palmer
Robert Duvall : Hakim Joseph Palmer
Thejudgemovie.com
Seorang hakim yang bekerja dengan naluri dan kata hati, memutus dengan segala takut akan konsekuensi. Bukan sekedar tentang bagaimana ia memutus sesuai kitab perundangan, terlebih menimbang hasil kontemplasi dengan diri. Itulah kenapa sesungguhnya hakim adalah sebuah amanah yang berat, penyambung suara Tuhan. Namun hanya sedikit hakim yang bekerja dengan hati, kebanyakan hanya bekerja berdasar bukti, menimbang antara tuntutan jaksa dan pembelaan pengacara. Seharusnya memang begitu, tapi semestinya ada celah di mana hati manusiawi hakim berbicara. Memutus perkara dengan ketajaman mata batinnya.

Tuesday, March 1, 2016

Cinta Lokasi dan Metamorfosa

Beyond Borders. Angelina Jolie berperan sebagai aktivis UNHCR yang menyelamatkan kekasihnya di perbatasan Chechnya. Usai bermain film tersebut, dia jadi peduli dengan nasib para pengungsi. Aktif dalam beberapa kegiatan sosial dan filantropi peduli pengungsi. 
Gambar dari sini
Jolie mengakui bahwa perubahan dirinya dimulai sejak bermain film Lara Croft: Tomb Rider pada tahun 2001. Sejak bermain film tersebut, Jolie berubah menjadi pribadi yang kalem dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan hingga PBB menobatkan dirinya sebagai Goodwill Ambassador. Namun, karakter dan panggilan hatinya semakin menguat usai memerankan aktivis perempuan di film Beyond Borders tahun 2003. 

Saturday, February 27, 2016

Perang Agen, The November Man


Sutradara : Roger Donaldson
Produser : Beau St. Clair, Pierce Brosnan, Sriram Dams
Berdasar Buku: There Are No Spies karya Bill Granger

Pemeran Utama
Peter Deveraux : Pierce Brosnan
David Mason : Luke Bracey

Masa pensiun Peter Deveraux sebagai mantan agen CIA tak bisa dinikmati dengan tenang. Sejak kedatangan John Hanley yang memintanya turun gunung menyelamatkan Natalia, wanita masa lalu sekaligus anak dari putrinya, Lucy. Terang saja Peter sulit menolak, John beralasan bahwa Natalia hanya meminta Peter yang membawanya keluar dari Moscow menuju Helsinki. Natalia yang dekat dengan seorang jenderal Rusia, punya satu nama yang hanya bisa diberikan saat dirinya sudah selamat keluar dari Rusia.

Friday, February 19, 2016

Merantau, Urip Mung Dulinan Monopoli

Louie Zamperini pernah berharap ingin bisa pergi ke Tokyo. Louie akhirnya bisa ke Tokyo, meski awalnya dengan cara yang tidak menyenangkan yaitu sebagai tawanan perang. Toh kemudian pada masa tua keinginananya terwujud, sebagai pembawa obor Olimpiade di Tokyo. "Hati-hati dengan harapanmu, kawan" ucap teman Louie saat perjalanan menuju kamp tawanan.

Saat kecil, saya suka bermain Monopoli. Permainan lempar dadu untuk menentukan kota-kota persinggahan para pemain. Donggala, Sampit, Manado, Balikpapan, Singaraja, Denpasar, Surabaya, Jakarta, dan kota-kota lain di Indonesia. Ada kotak Kesempatan dan Dana Umum, hati-hati awas masuk penjara. Waktu itu bermain Monopoli sangat seru, biasanya siang sampai sore pun betah. Sorenya kalau nggak segera pulang untuk mandi, jangan kaget jika tiba-tiba ada emak atau bapak nongol dengan sebatang kayu. "Ayo pulang, mandi!" Indahnya masa kecil tanpa gadget, hahahaha...
Kesukaan bermain Monopoli itu membuat saya penasaran dengan kota-kota tersebut. Terbersit keinginan suatu saat ingin menyinggahi satu per satu kota itu. Dalam permainan Monopoli, setiap kota punya nilai ekonomi. Yang paling mahal kalo nggak salah ingat kota Denpasar dan Jakarta.
Pemukiman Kampung Baru Ujung, Kota Balikpapan.

Wednesday, February 17, 2016

Pesan Cinta dari Minahasa

Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara memiliki magnet luar biasa bagi siapa saja untuk singgah maupun berpenghidupan di sana. Tanah subur dan kekayaan laut yang melimpah cukup menjadi alasan daya tariknya. Sejarah kehidupan masyarakat Minahasa telah banyak bercerita tentang kehidupan berbagai anak suku yang hidup rukun, damai, dan penuh cinta. Segala permasalahan diselesaikan dengan jalan musyawarah oleh kepala anak suku. Dalam legenda rakyat diceritakan bahwa moyang suku Minahasa adalah sepasang suami istri yang juga merupakan ibu dan anak. Adalah Toar, anak dari wanita cantik bernama Limumuut. Mereka pun saling mencintai dan menjadi suami istri hingga akhir hayatnya. Konon, mereka tinggal di Desa Kanonang yang berada di kaki Gunung Soputan. Karena legenda nenek moyang suku Minahasa inilah maka pada tahun 1999 dibangun sebuah tugu Bukit Kasih. Selain itu juga karena suku Minahasa memang dikenal menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar suku dan antar umat beragama.

Fantasi Roma Kecil di Bukit Tomohon

Setelah 2 tahun tinggal di Manado, harus rela meninggalkan tanah nyiur melambai yang memberkati ini. Beruntung, dua hari sebelum kepindahanku dari Manado, seorang teman menawarkan untuk menjelajah Tomohon sebagai tur perpisahan kami. Dari Manado kami melintasi jalur lingkar selatan, melewati jalan arteri Manado-Bitung lalu memotong jalan mulai naik ke lintas bukit. Melintasi daerah Tinoor, jalan yang sedang dibenahi karena musibah longsor rahun 2013 lalu. Sepanjang perjalanan bergantian pemandangan gunung dan lautan di sisi jalan, gambaran khas elok nyiur melambai. Tak terlewatkan oleh pandangan mata adanya goa peninggalan Jepang di sisi jalan.

1 jam kami tempuh untuk memasuki Kota Tomohon, hawa dingin mulai menyambut, dan senyum penduduk kota yang ramah nan rupawan berparas indo. Siapa saja pasti betah singgah berlama di Tomohon, keramahan dan kenyamanan hidup ada di sini. Suasana religius sungguh terasa, banyak dijumpai gereja megah berdiri agung menyebarkan kasihNya. Tak heran jika di bukit Tomohon dibangun sebuah lokasi wisata religius dengan arsitektur unik ala Roma. Adalah Bukit Doa Tomohon, atau penduduk setempat menyebutnya Jalan Salib Mahawu. Tepatnya berada di bukit Mahawu Kota Tomohon. Memasuki lokasi wisata Bukit Doa bisa melalui dua jalur, jalur pertama dengan jalan kaki bagi yang ingin merasakan prosesi penyaliban Yesus Kristus. Lalu jalur yang kedua bisa dengan kendaraan langsung menuju tempat parkir. Kontur tanah dibiarkan berbentuk perbukitan kecil dan beberapa gedung dibangun mengikuti topografi tanah. Sehingga terbentuk pemandangan indah seperti bukit Teletubbies atau bukit ala film The Hobbit.

Thursday, February 4, 2016

Gagal Move On di The Best of Me


SutradaraMichael Hoffman
ProduserJustin Burns
Denise Di Novi
Alison Greenspan
Ryan Kavanaugh
Nicholas Sparks
SkenarioWill Fetters
J. Mills Goodloe
BerdasarkanThe Best of Me
karya Nicholas Sparks
PemeranJames Marsden
Michelle Monaghan
Luke Bracey
Liana Liberato
Gerald McRaney
MusikAaron Zigman
SinematografiOliver Stapleton
PenyuntingMatt Chesse
StudioDi Novi Pictures
DistributorRelativity Media
Tanggal rilis
Ceritanya biasa saja, kisah cinta sejoli masa SMA yang kandas lalu bertemu lagi 20 tahun kemudian. Justru karena biasanya cerita di film ini, biasa dialami banyak orang, menjadi daya tarik film dari novel Nicholas Sparks ini. Banyak orang yang mengalami, cinta masa SMA putus karena dilarang orang tua, karena jarak memisah, karena dilarang guru, dan banyak hal. Dan kisah cinta masa SMA terkadang hanya cinta monyet tapi selalu mematri kenangan. Kebanyakan cinta pertama terkisah pada masa SMA.

Begitu pun kisah Dawson Cole dan Amanda Collier merekah saat SMA. Di sebuah kota kecil, keduanya dibesarkan dari latar belakang keluarga yang jauh berbeda. Dawson anak Tommy Cole seorang bandar narkoba yang terkenal di kotanya. Sebaliknya, Amanda anak keluarga Collier sang bangsawan terkemuka. Meski awalnya Dawson lah yang terpesona dengan kecantikan Amanda, tapi Amanda yang pertama kali mengajak Dawson kencan di sabtu malam. Dawson pemalu dan pendiam merasa tak mungkin bisa bersama Amanda karena Ayahnya yang kerap menyuruhnya melakukan tugas kriminal. Amanda tidak peduli dengan pertimbangan Dawson, baginya, Dawson adalah pemuda yang tampan dan cerdas.

Saturday, January 30, 2016

Brick Mansions, Jungkir Balik di Hitungan 3

Sutradara: Camille Delamarre
Produser: Luc Besson, Ryan Kavanough, Tucker Tooley, Christophe Lambert
Penulis: Luc Besson, Robert Mark Kamen
Pemeran: Paul Walker (Damien Collier), David Belle (Lino), RZA (Tremaine)
Musik: Trevor Morris
Sinematografi: Christophe Collette
Penyunting: Christophe Collette, Arthur Tarnowski
Studio: Europa Corp
Distributor: Relativity Media
Tanggal rilis: 25 April 2014

Film seru itu yang nggak membiarkan mata berkedip. Absurd tapi kita menikmatinya, karena begitulah imajinasi kita, khayal. Film terakhir Paul Walker yang utuh ini, di mana dia bermain penuh tanpa pengganti sodara ataupun pamannya, Paul berpasangan dengan atlit parkour David Belle. Dari awal film dibuka dengan aksi parkour Belle sebagai Lino.

Lino yang membuang paket kokain 20kg mempermainkan geng bandar narkoba pimpinan Tremaine. Aksi kejar-kejaran dengan suguhan aksi parkour khas Belle dan anak buah Tremaine. Dalam aksi ini, Belle menunjukkan kepiawaiannya yang konon tanpa stuntman karena parkour memang keahilannya. Dan inilah aksi yang diunggulkan dalam film ini, sebagai film remake dari Distrik B12 di mana Belle juga berperan yang sama.

Friday, January 15, 2016

Ustadz Kampung yang Mati Berjihad

خُذُوا الْعِلْمَ قَبْلَ أَنْ يَذْهَبَ ” ، قَالُوا : وَكَيْفَ يَذْهَبُ الْعِلْمُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ، قَالَ:إِنَّ ذَهَابَ الْعِلْمِ أَنْ يَذْهَبَ حَمَلَتُهُ
“Ambillah (pelajarilah) ilmu sebelum ilmu pergi.” Sahabat bertanya: “Wahai Nabiyullah, bagaimana mungkin ilmu bisa pergi (hilang)?” Rasulullah Saw. menjawab: “Perginya ilmu adalah dengan perginya (wafatnya) orang-orang yang membawa ilmu (ulama).” (HR. ad-Darimi, ath-Thabarani no. 7831 dari Abu Umamah).
Adalah seorang ustadz bernama Hamzah. Ustadz kampung yang berasal dari desa Cangak'an, Kabupaten Banyuwangi. Daerah Cangak'an ini terkenal sebagai daerah santri di Banyuwangi. Konon, seorang Kyai bernama Kyai Wo, nggak tau nama lengkapnya, adalah salah seorang tokoh agama yang mbabat kampungku sehingga bernama Kauman. Bersama tokoh agama lain tentunya, termasuk Kyai Karim, yang mendirikan madrasah ibtida'iyah Miftahul Karim, tempatku sekolah dulu.

Aku pernah berguru mengaji pada Ustadz Hamzah saat masih kecil sekira kelas 4 MI, di sebuah bangunan kecil dekat masjid, orang kampung biasa menyebutnya guthek'an. Tetiba aku ingin menulis tentangnya, karena ternyata di tempat rantauku di Balikpapan ini, aku bertemu dengan teman masa kecil sang ustadz. Kaget dan sempat berlinang air mata orang tersebut. Saat kukabari bahwa Ustadz Hamzah sudah meninggal 1 tahun lalu, 7 hari setelah kematian Bapakku, lusa setelah malam memimpin tahlil 5 hari meninggal bapakku.