Thursday, March 5, 2015

Belajar dari Gus Dur


Mata Najwa, 4 Maret 2015

Catatan Najwa:

Gus Dur seorang pelintas batas, berbagai sekat ia terabas
Ia tidak bisa dimasukkan ke dalam kategori, sebab kiprahnya melintasi berbagai teritori
Seorang Kyai, sekaligus politisi
Ia penulis sekaligus aktivis
Jadi Presiden tak membuatnya terkekang, kekuasaan tak membuat komitmennya berkurang
Yang minoritas diangkatnya secara terhormat, dilumerkannya berbagai prasangka yang melekat
Akibatnya Gus Dur sering dihinggapi praduga, padahal dia yang cairkan banyak prasangka
Tapi dia bisa santai menghadapi tekanan, sebab jabatan baginya bukanlah tujuan
Sebelum lawan mencemooh dan mengejeknya, Gus Dur lebih dulu menertawakan dirinya
Humor menjadi jalan pembebasan, dari bujuk rayu kuasa yang menjerumuskan
Toh hidup hanya menunda kekalahan, santai sajalah dengan kekuasaan
Dengan begitulah Gus Dur jadi amat berbobot, begitu saja kok repot.

Dari akun twitter @MataNajwa