Friday, August 27, 2010
Mushola Berseberang Negara
Pulau Batam yang berseberangan langsung dengan Singapura merupakan pulau dengan kota penuh warna. Namun ironisnya, tidak terlihat satu budaya adat tertentu yang mewarnainya. Yang ada justru karut marut dunia kerja yang mewarnai kehidupan. Sejauh mata memandang, hanya bangunan ruko dan pabrik-pabrik mendominasi. Itulah yang kemudian menjadi ciri khas wajah Batam.
Wednesday, August 25, 2010
Potret Panen dan Mimpi Wereng
by. Iwan Fals
Panen tiba
Petani desa memetik harapan
Bocah bocah berlari lincah
Di pematang sawah
Padi menguning
Lambai menjuntai
Ramai dituwai
Riuh berlagu lesung bertalu irama merdu
Senja datang mereka pulang
Membawa harapan
Pesta pora hama di lumbung
Nyanyikan tralalala
Balai reot bambu rapuh menyambut tubuh
Penat raga sarat peluh luruh
Mata belum sempat pejam
Terbayang cemas
Kaum hama semakin mengganas
Lirik lagu ini menggambarkan kegembiraan warga desa menyambut panen. Musim panen yang dirayakan warga desa karena datangnya harapan. Hasil panen dituai bersama, gabah ditukarkan dengan uang dan sebagian berupa beras. Beras ini cukup untuk 3 bulan ke depan selagi musim panen tiba lagi.
Turun ke Jalan
by. Jambore
Mari kita bergandeng tangan
Tuk menggalang kekuatan dengan turun ke jalan
Mari kita acungkan tangan
Tuk ungkapkan perlawanan terus maju ke depan
Mari kita kepalkan tangan
Tuk teriakkan segala tuntutan perubahan
Rakyat pasti menang memerangi penjajahan
Karena kemerdekaan adalah jiwa kita
Rakyat pasti menang
Melenyapkan penindasan karena keadilan adalah nurani kita
Yakinlah rakyat pasti menang
Yakinlah rakyat pasti menang
Rakyat pasti menang memerangi penjajahan
Karena kemerdekaan adalah jiwa kita
Rakyat pasti menang melenyapkan penindasan
Karena keadilan adalah nurani kita
Yakinlah rakyat pasti menang
Yakinlah rakyat pasti menang
Lagu yang satu ini memang pas dinyanyikan saat turun ke jalan. Meski lagunya dibawakan dengan melow tapi efeknya cukup membangkitkan semangat cadas. kata Yakinlah berulang kali dikatakan untuk memberi semangat pelan namun pasti untuk menuju kemengan rakyat yang sejati.
Dendam Damai
by. Iwan Fals
Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama
Bagi kita rakyat biasa
Tak berdaya ditodong senjata
Mencuri hidup yang hanya sekali
Hanya berdoa yang kita bisa
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai di mana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini
Tidak bisakah kita saling berpelukan
Bukankah indah hidup bersama
Saling berbagi saling mencinta
Terasa hangat sampai ke jiwa
Memancar ke penjuru dunia
Jangan goyah percayalah teman
Perang itu melawan diri sendiri
Selamat datang kemerdekaan
Kalau kita mampu menahan diri
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai di mana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini
Tidak bisakah kita saling berpelukan
Lirik yang menggambarkan situasi yang sangat utopis. dendam damai dimana????
Monday, August 23, 2010
Kawin Kontrak Lebih Baik
Dinar belia baru lulus SMA. Merasai hidupnya harus berisikan penuh warna. hidup hanya seklai, tak mau masa muda ini terlewat dengan sepi begitu saja. Banyak keinginan dan ide demi melewatinya dengan riang dan keceriaan, Dinar bertekad menikmati hidup ini tanpa duka. Tidak ada cita untuk melanjutkan jenjang pendidikan selepas sekolah menengah. Dinar berangan, bahwa hidupnya bukan untuk sekolah melulu, usai sudah berakrab dengan angka dan buku-buku. Kini saatnya menjalai hidup merdeka seperti ketentuannya sendiri. Belajar dari alam yang lebih memanusiakan baginya.
Gadis bunga desa dari Sumedang ini memang sudah biasa berganti pacar sejak umur 13 tahun. Tubuhnya mungil, kulit putih, wajah agak tirus, hidung lancip, dan gaya bicaranya cerewet menggemaskan.
Gadis bunga desa dari Sumedang ini memang sudah biasa berganti pacar sejak umur 13 tahun. Tubuhnya mungil, kulit putih, wajah agak tirus, hidung lancip, dan gaya bicaranya cerewet menggemaskan.
Tuesday, August 17, 2010
17 Agustus tanggal meninggalnya WR Soepratman
Sumpah Anak Bangsa:
1. Kami Anak Bangsa Indonesia bersumpah, berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan
2. Kami Anak Bangsa Indonesia bersumpah, bertanah air satu tanah air tanpa penindasan
3. Kami Anak Bangsa Indonesia bersumpah, berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan.
Merdeka!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)